Tak terasa waktu berjalan demikian cepatnya, tahun ini kita ketemu bulan Romadhon lagi. Tak terasa juga penulis telah lama meninggalkan dunia menulis di blog. Kesibukan yang demikian telah meninggalkan penulis utk menulis dalam dunia blog. Semoga ibadah kita di bulan Romadhon tahun ini menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Tugas yang kita dapatkan baik dari kerjaan maupun keluarga kita hendaknya dapat kita tunaikan dengan sebaik-baiknya. Terkadang kita mungkin merasa bahwa sudah melakukan yang terbaik, namun ternyata kita masih merasa ada yang kurang. Itulah fungsinya belajar, makanya kita diperintahkan untuk belajar sepanjang waktu. Belajar apapun, belajar dari siapapun.
Pertanyaan sebenarnya adalah apakah waktu itu berjalan linear, sehingga peristiwa yang terjadi tidak akan diulangi. Ataukah nonlinear, sehingga suatu ketika kita akan menemukan peristiwa yang mirip dengan peristiwa yang sudah terjadi sebelumnya. Ataukah sebenarnya waktu itu tidak ada, fenomena waktu hanya muncul karena kita terpenjara di alam dunia (bumi) dimana kita terkekang dengan rotasi dan revolusi bumi. Di sini kita kemudian mengenal ada siang ada malam, ada musim kering ada musim basah dan berbagai fenomena lainnya.
Jika waktu tidak ada lalu yang ada apa? Klo kita melirik teori relativitas dari Einstein, waktu itu menjadi relatif. Kalo kita melihat sesuatu yang relatif maka sesuatu itu tergantung dari yang melihatnya. Dalam artian waktu di bumi mungkin berbeda dengan waktu di planet2 laen. Apalagi waktu di langit sana. Dalam Al Quran disebutkan bahwa malaikat itu bergerak dalam waktu satu hari yang kadarnya sama dengan 1000 tahun waktu bumi. Hal ini makin menguatkan kalo waktu memang relatif.
Kesimpulan sementara: manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Mumpung masih di awal bulan Romadhon, carilah amal sebanyak-banyaknya. Dan ingat, jangan mengeluh terhadap kondisi yang ada, misalnya cuaca yang tidak kita harapkan. Mungkin dibalik semuanya itu ada hikmah yang harus kita ungkap.